Kamis, 04 Oktober 2012

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional, Spiritual Terhadap Perilaku Etis Dan Risiko Kecurangan Pelaporan Keuangan

 Syanti Dewi Universitas Tarumanagara 
 Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012,  
 ISSN : 2252-3936

ABSTRACT 
This research intends explains the phenomenon based on students' perceptions of: emotional intelligence, spiritual intelligence, intellectual intelligence, and ethical behavior of students, and the potential for fraudulent financial reporting. The purpose of this study was to examine and analyze: 1) the influence of IQ, EQ, SQ toward ethical behavior of university accounting students, 2) To examine and analyze the ethical behavior of accounting students toward potential fraudulent financial reporting. This research was conducted on students of accounting who has pursued a course auditing for private universities in West Jakarta. The results showed: 1) IQ, EQ, and SQ simultaneously significant effect on accounting students' ethical behavior, 2) ethical behavior of university accounting students significantly influence the potential for fraudulent financial reporting Keywords: emotional intelligence, spiritual intelligence, intellectual intelligence, ethical behavior, and potential financial reporting fraud

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian 

Terdapat beberapa praktik kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan publik AS lainnya yang juga melibatkan para auditor independennya, misalnya Enron Corporation (2001) dan Andersen Limited Liability Partnership (LLP) yang menjadi auditornya (2002), yang ironisnya Enron dinyatakan bangkrut justru tidak lama setelah laporan keuangannya yang diaudit Andersen mendapatkan opini unqualified, selain itu Xerox yang melibatkan Klein, Peat, Marwick & Goerdeler (KPMG), Tyco International yang melibatkan Price WaterhouseCoopers (PWC), CMS Energy yang melibatkan Ernst & Young, dan Adelphia (Deloite & Touche) (Wall Street Journal Research dalam Media Akuntansi, 2002). Kecuali Andersen yang telah bangkrut, keempat KAP lainnya adalah kelompok the big four yang ada dewasa ini (Arens et al., 2005).
Agoes (2005) menengarai kejahatan korporat (corporate fraud) di Indonesia berikut ini: Kasus Kimia Farma, Kasus Lippobank, Kasus Telkom, Bank BNI berupa L/C fiktif, Bapindo berupa L/C fiktif, Indofarma berupa pelaporan keuangan yang curang, Pertamina berupa kickback commission, BULOG berupa penyelewengan dana untuk bantuan rakyat miskin. Kejahatan tersebut ternyata juga melibatkan KAP-KAP ternama.
Arens et al. (2005) secara tegas mengemukakan bahwa auditor harus menetapkan ada/tidaknya kesalahan saji material akibat kecurangan dengan cara melakukan analisis terhadap berbagai informasi yang digali dari berbagai sumber berikut ini: komunikasi dengan tim audit, respon manajemen, pemicu risiko kecurangan, prosedur analitis, dan informasi lainnya. Kesalahan saji material akibat kecurangan yang ditemukan selanjutnya direspon dengan cara melakukan revisi terhadap risiko audit, risiko bawaan, dan risiko pengendalian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan persepsi mahasiswa atas potensi kecurangan ...(baca_selengkapnya )


Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
HP. 08122353284
-------------------------------
Butuh Artikel/Jurnal Lainnya ?, click di :
E:\K A N A I D I\Data\My Docu\aKEN\PENELITIAN\Call Paper\SNAB 2012_UTAMA\7. Akuntansi Keperilakuan_ISSN 2252-3936

Tidak ada komentar:

Posting Komentar